Kawan-kawan para pengguna media sosial terutama Facebook pasti sering melihat postingan dari seseorang atau pihak tertentu yang mengatasnamakan dirinya aktor/aktris atau orang terkenal yang menampilkan gambar-gambar aneh dan membuat kita penasaran seperti apa lanjutannya. Gambar itu biasanya diikuti oleh kata-kata seperti misalnya..
" Coba perhatikan gambar di atas, kemudian like, dan ketik angka 1... anda tidak akan pernah menyangka apa yang akan terjadi...."
Dan apa yang terjadi...???? TIDAK TERJADI APA-APA!!!!...
Atau dengan menggunakan modus lain seperti misalnya menampilkan gambar pedang kemudian menulis...:
"Inilah pedang Nabi Muhammad SAW.. yang like dan mengetik Aamiiin semoga bertemu nabi di Surga Aamiiin.... #like n share..."
Atau menampilkan 2 gambar mirip tapi berbeda dengan meminta kita memilih salah satunya dengan mengetik angka 1 atau 2 dengan kata-kata..
"Pilih salah satunya.... 1 atau 2... #like n share..."
Dalam salah satu artikel yang dirilis oleh Yahoo! News tertulis..:
Begitu telah mengumpulkan banyak "like", halaman itu kemudian dijual untuk mendapatkan uang kepada para pelaku bisnis agar mereka terlihat populer. Sebuah blog yang diposkan oleh Daylan Pearce, seorang ahli mesin pencari di Next Digital, Melbourne, Australia, menjelaskan bagaimana cara kerja penipuan (scam) dan menunjukkan bagaimana halaman-halaman tersebut dijual. Unggahan gambar yang berisi deskripsi seperti "klik 'like' jika anda bisa melihat harimau" atau "berikan komentar dan lihatlah yang akan terjadi" digunakan untuk mengumpulkan "like" dan komentar untuk sejumlah halaman.
Begitu halamannya telah mengumpulkan ribuan "like" dan komentar, maka halaman itu akan memiliki posting tertinggi dalam News Feed para pengguna Facebook. "like" bagaikan mata uang bagi situs tersebut. Pearce mengungkapkan bahwa halaman dengan 100.000 "like" dapat dijual seharga 200 Dollar (sekitar 2 juta Rupiah).
Pearce menjelaskan dalam blognya, semakin banyak "like" dan "share" serta komentar yang didapat, semakin terbuka pula peluang mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek dan panjang. Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan 700 ribu "like" (dengan cara menipu), maka halaman tersebut akan dijual ke orang lain yang ingin populer dalam waktu cepat. Informasi halaman pun diubah bukan lagi soal kanker, binatang dsb tetapi mengenai bisnis.
David Em, peneliti jaringan keamanan senior di Kapersky Lab mengatakan, "Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter mengalami peningkatan target kejahatan dunia maya".
Setelah membaca postingan di atas tentu sudah dapat dimengerti bahwa semakin banyak "like" dan "komentar" serta "share" suatu page/halaman di Facebook, maka nilai jualnya pun semakin tinggi. Hal ini pun menegaskan bahwa telah terjadi penipuan dan pembohongan publik lewat jejaring sosial sementara pihak Facebook sendiri tidak pernah memberikan lampu hijau terhadap hal-hal seperti ini.
Jangan mau dimanfaatkan oleh admin page nya. Kalau kawan-kawan mendapatkan postingan seperti ini, (terutama yang berkedok empati dan menjual Agama) mari langsung melakukan report ke pihak Facebook...
Semoga Bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar