Langit baru saja menghentikan aktivitasnya membasahi bumi. Sesegera
mungkin aku melangkahkan kaki keluar dari kungkungan dinding kamar
asrama mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di kota lumpia,
tempat aku menuntut ilmu untuk meraih gelar magister di bidang perumahan
permukiman (yang Insya Allah akan membanggakan orang tua, mertua, istri dan anak-anakku di kampung… hehehehe…).
Sesampai di halaman asrama, mataku menatap kaki langit mencari sesuatu
yang telah begitu lama kurindukan. Sesuatu yang begitu indah, yang
dimasa kecilku sering kunikmati dengan nyaman dikala guyuran air langit
berganti semburat panas sang dewa surya. Lengkungan warna penuh pesona
pertanda kuasa Sang Maha Pencipta seolah enggan memperlihatkan diri
lagi. Pelangi telah begitu lama tak lagi kunikmati keindahannya…(atau aku selalu berada pada tempat dan waktu yang salah ???...),
biasan cahaya indah itu kini hanyalah sebuah dongeng pengantar tidur si
buyung tentang bidadari yang turun ke bumi untuk sekedar berendam di
telaga indah….
Sampai kapan tangga bidadari itu akan menyembunyikan diri??? apakah panas kota serta pongahnya penghuninya telah mengalahkan kelembutan dan keindahan mereka??. Sebuah tanya yang mungkin akan enggan untuk kita jawab…
Hari ini kembali aku mengeluh, takut ketika suatu saat di esok hari kedua pangeranku tiba-tiba bertanya, kemana tangga indah berwarna-warni yang sering ayah ceritakan??? Malu ketika suatu waktu nanti mereka ingin naik ke surga tempat bidadari-bidadari itu bertahta sementara tangganya sudah lenyap ditelan kerakusan pendahulu mereka…
Hari ini kembali aku hanya bisa menerawang, menghayalkan sesuatu yang bukan tidak mungkin akan kembali kunikmati di hari-hari depan, sesuatu yang kedua pangeranku akan duduk mengapitku disaat aku menceritakan bahwa tangga itu pernah bersembunyi untuk waktu yang sangat lama, sesuatu disaat aku berpesan kepada mereka untuk menjaga tangga itu agar tetap ada dan dapat dinikmati oleh pangeran-pangeran selanjutnya setelah mereka….SEMOGA…
Sampai kapan tangga bidadari itu akan menyembunyikan diri??? apakah panas kota serta pongahnya penghuninya telah mengalahkan kelembutan dan keindahan mereka??. Sebuah tanya yang mungkin akan enggan untuk kita jawab…
Hari ini kembali aku mengeluh, takut ketika suatu saat di esok hari kedua pangeranku tiba-tiba bertanya, kemana tangga indah berwarna-warni yang sering ayah ceritakan??? Malu ketika suatu waktu nanti mereka ingin naik ke surga tempat bidadari-bidadari itu bertahta sementara tangganya sudah lenyap ditelan kerakusan pendahulu mereka…
Hari ini kembali aku hanya bisa menerawang, menghayalkan sesuatu yang bukan tidak mungkin akan kembali kunikmati di hari-hari depan, sesuatu yang kedua pangeranku akan duduk mengapitku disaat aku menceritakan bahwa tangga itu pernah bersembunyi untuk waktu yang sangat lama, sesuatu disaat aku berpesan kepada mereka untuk menjaga tangga itu agar tetap ada dan dapat dinikmati oleh pangeran-pangeran selanjutnya setelah mereka….SEMOGA…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar